Senin, 18 Januari 2016

MENGOBATI DIABETES DENGAN AKAR MANIS



Tidak semua yang manis jelek untuk diabetes. Para peneliti Jepang menemukan bahwa licorice (Glycyrrhiza uralensis) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai akar manis ternyata dapat melawan diabetes. Sementara itu, efek anti-inflamasi dari akar manis juga memiliki aneka manfaat pengobatan lainnya. Para peneliti Jepang menjelaskan mekanisme molekuler di balik manfaat akar manis dalam Journal of Leukocyte Biology (2014).
Para peneliti yang dipimpin oleh DR Kiyoshi Takatsu dari Universitas Toyoma membagi tiga kelompok tikus, satu kelompok diberi makanan normal, kelompok kedua diberi makanan tinggi lemak, kelompok ketiga diberi makanan tinggi lemak yang disertai dengan 0,5 persen Isoliquiritigenin (ISL). ISL adalah flavonoid yang ditemukan dalam akar licorice dan beberapa tanaman lain yang bersifat antioksidan, anti-inflamasi, antitumor dan melindungi hati.
Dalam kelompok yang mendapat makanan tinggi lemak, banyak tikus setelah 20 minggu mengalami obesitas, diabetes tipe 2 atau perlemakan hati. Pada tikus yang diberi ISL, kondisi yang disebutkan di atas secara signifikan terjadi lebih jarang, tapi masih lebih tinggi daripada tikus yang diberi makanan sehat.
“Berdasarkan temuan ini, akar licorice berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat yang efektif untuk diabetes,  selain juga mungkin memiliki manfaat untuk mengendalikan obesitas dan perlemakan hati,” kata Takatsu,

Melawan Gastritis
Akar licorice mengandung sejumlah zat aktif lain, misalnya, mukosa pelindung terhadap virus dan bakteri atau antispasmodik. Teh akar licorice membantu meredakan batuk. Sifat anti-inflamasinya juga bermanfaat untuk mengatasi radang mukosa lambung (gastritis), ulkus (borok) lambung atau duodenum.

Tentang Licorice
Licorice adalah tanaman semak polong-polongan yang tumbuh dengan baik dalam iklim yang penuh cahaya matahari dan cukup air. Ekstrak akar licorice diperoleh dengan cara merebus akar tanamannya dan menguapkan airnya, untuk kemudian disediakan dalam bentuk bubuk atau sirup. Zat yang terkandung di dalamnya, glycyrrhizin, sangat manis karena 50 kali lebih manis daripada gula.
Selain sebagai bahan ramuan dalam pengobatan tradisional China, licorice banyak dimanfaatkan sebagai permen. Licorice juga digunakan dalam minuman ringan seperti root beer dan teh-teh herbal yang berasa manis. Rasa licorice yang manis sangat berguna untuk menghilangkan bau-bau tidak sedap dalam obat-obatan.
————————
Sumber: 
Takatsu K. et al, “Isoliquiritigenin is a potent inhibitor of NLRP3 inflammosome activation and diet induced adipose tissue inflammation”, Journal of Leukocyte Biology, 2014..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar